Senin, 22 Mei 2017

LAPORAN PRAKTIKUM MEDAN MAGNET
DOSEN PEMBIMBING: Drs. I Ketut Ardana, M.Pd
  

Disusun Oleh  :
Kelompok 11

1.      NI PUTU RITA PURWANI                                   1411031440/25
2.      NI PUTU AYU TINA ARIYANI                           1411031443/27
3.      I W ESA WAHYUDI                                  
4.      NI WAYAN SRI ANGGRA WATI                         1411031481/37


Kelas : M/4

 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Magnet berasal dari kata magnesia, yaitu sebuah nama kota kuno yang sekarang bernama Manisa di wilayah barat Turki, dimana sekitar 2500 tahun lalu kota ini telah ditemukan batu-batuan yang dapat menarik partikel-partikel besi. Sekarang kita mengenal berbagai magnet buatan, baik yang bersifat permanen maupun yang bersifat sementara.
Seperti halnya listrik, magnet juga dapat menimbulkan suatu medan yang disebut medan magnetic, yaitu suatu ruang disekitar magnet yang masih terpengaruh gaya magnetic. Pada tahun 1269, berdasarkan hasil eksperimen, Pierre de Maricourt menyimpulkan bahwa semua magnet bagaimanapun bentuknya terdiri dari dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet ini memiliki efek kemagnetan paling kuat di bandingkan bgian magnet lainnya.
Bentuk medan magnet dapat diamati dengan menabuurkan serbuk besi secara merata di atas karton yang bagian bawahnya diberi sebuah magnet batang. Sedangkan arah medan magnet didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh kutub utara megnet jarum ketika ditempatkan di sekitar magnet. Dengan demikian, secara sederhana medan magnetic dapat dinyatakan dengan garis-garis khayal yang keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan yang disebut garis-garis medan magnetik atau garis-garis gaya magnetik. Medan magnetik selain ditimbulkan oleh arus listrik dalam suatu penghantar baik pada penghantar lurus, penghantar melingkar, maupun pada kumparan.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun Tujuan dari Praktikum yang akan dilaksanakan yaitu :
1.2.1. Agar dapat mengetahui cara membuat magnet sederhana
1.2.2. Agar dapat mengetahui macam –macam magnet yang ada di bumi
1.2.3. Untuk menambah wawasan atau pengetahuan yang  lebih mengenai magnet
1.2.4. Agar dapat menunjukkan bahwa disekitar arus listrk terdapat medan magnet .
Tujuan Praktikum secara umum yaitu :
            Agar siswa mengenal semua jenis –jenis magnet mulai dari magnet alam dan magnet buatan , selain itu melalui praktikum medan magnet ini juga dapat memberikan manfaat bagi masyakarat hal tersebut dikarenakan magnet sangat berguna bagi kehidupan semua orang.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Magnet dan Medan Magnet
Medan Magnet adalah ruang disekitar magnet dimana tempat benda–benda tertentu mengalami gaya magnet. Pada pelajaran listrik telah dikaji bahwa jika sebuah muatan diletakkan dalam medan listrik, ia mengalami gaya listrik dan energi listriknya dapat dipakai sebagai tenaga gerak untuk berpindah tempat. Hal yang sama terjadi pada magnet. Jika sebatang magnet diletakkan dalam suatu ruang, maka terjadi perubahan dalam ruang ini, yaitu pada setiap titik dalam ruang akan terdapat medan magnetik. Arah medan magnetik di suatu titik didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh kutub utara jarum kompas ketika ditempatkan pada titik tersebut.
Magnet adalah sebuah material yang memiliki kemampuan menarik besi atau baja (material berjenis logam lainnya).
2.1.1. Sifat-sifat Magnet
Magnet memiliki beberapa sifat antara lain memiliki gaya tarik, memiliki dua buah kutub, kutub senama tolak menolak dan kutub tidak senama tarik menarik, serta memiliki gaya yang dapat menembus benda tertentu.
2.1.1.1. Magnet Memiliki Gaya Tarik
Gaya magnet adalah gaya yang dimiliki oleh magnet sehingga dapat menarik benda-benda lain, makin dekat dengan magnet, gaya tarik magnet akan semakin kuat. Sebaliknya jika makin jauh dari magnet, gaya tarik magnet makin kecil. Dengan kejadian seperti itu, maka magnet memiliki gaya tarik.
2.1.1.2. Magnet Memiliki Gaya yang dapat Menembus Benda
Daya tembus benda di pengaruhi oleh beberapa factor antara lain ketebalan penghalang, jenis penghalang, kekuatan penghalang, serta jarak  antara magnet dan benda. Kekuatan gaya tarik magnet tidak sama di setiap sisinya.
2.1.1.3. Magnet Mempunyai Dua Kutub, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan
Apabila Kutub yang sejenis atau senama didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling tolak menolak,  namun apabila kutub yang berbeda didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling Tarik Menarik
KUTUB MAGNET

2.2 Magnet  Alam dan Magnet Buatan
2.2.1. Magnet Alam
Magnet alam sesungguhnya telah dikenal orang sejak dahulu, terutama di kalangan  orang-orang Magnesia yang beranggapan bahwa batu magnet yang di temukan tersebut memiliki kekuatan yang supranatural. Magnet yang digunakan oleh bangsa Yunani dan Cina disebut sebagai magnet alam karena magnet tersebut ada tanpa proses pembuatan. Selain itu, juga ditemukan secara alami magnet bumi termasuk magnet alam.
2.2.3. Magnet Buatan
Magnet buatan adalah megnet yang sengaja dibuat oleh manusia. Magnet buatan dapat dibuat dari besi, baja, atau bahan campuran logam lainnya. Bentuk magnet buatan yang biasa ditemukan yaitu magnet yang bentuk batang, magnmet silinder, magnet jarum, magnet ladam (tapak kuda). Magnet buatan dapat dibuat dengan cara gosokan, cara induksi, dan cara menggunakan arus listrik.
2.2.3.1. Pembuatan Magnet  dengan Cara Gosokan
Magnet yang dibuat dengan cara gosokan merupakan pembuatan magnet yang sangat sederhana. Penggosokan ini dilakukan secara berulang-ulang dan dilakukan dengan satu arah.
2.2.3.2. Pembuatan Magnet dengan Cara Dialiri Arus Listrik
Arus listrik dapat digunakan untuk membuat magnet. Magnet dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke dalam suatu penghantar. Magnet yang ditimbulkan disebut elektromagnetik.


2.2.3.3. Pembuatan Magnet dengan Cara Induksi
 Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi.
2.3 Benda Berdasarkan Sifat Kemagnetannya
Berdasarkan kemagnetannya benda dapat digolongkan menjadi 2, yaitu : 
2.3.1. Benda Magnetik (Feromagnetik)
Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Benda Magnetik yang bukan magnet dapat diolah menjadi magnet, namun setiap benda memiliki tingkat kesulitan yang berbeda jika ingin diubah menjadi magnet. Contoh benda ini adalah besi, baja, nikel, dll.

2.3.2. Benda Non – Magnetik
  • Benda ini terbagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu :
  • Paramagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat, contohnya alumunium, tembaga, platina, dll.
  • Diamagnetik, yaitu benda menolak magnet, artinya benda ini tidak dapat ditarik oleh magnet, contohnya emas, seng, merkuri, dll.
2.4 Teori Kemagnetan
  • Sebuah Magnet akan selalu tersusun atas magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer.
  • Pada Benda Magnetik, Magnet elementer ini tersusun secara teratur, Namun pada benda non-magnetik, magnet elementer tersusun secara acak.
  • Bahan magnetik yang bukan magnet dapat diubah menjadi magnet dengan prinsip membuat magnet elementer menjadi teratur.
  • Bahan Magnetik lunak lebih mudah dijadikan magnet karena lebih mudah untuk menyusun magnet elementer menjadi teratur
  • Apabila sebuah magnet dipotong, maka masing-masing potongan tetap memiliki kutub utara dan kutub selatan
2.5 Macam – Macam Bentuk Magnet
Sekarang magnet memiliki banyak bentuk, karena setiap bentuk magnet dibuat dengan tujuan dan kegunaan yang berbeda. Secara umum terdapat 5 bentuk tetap magenet, yaitu Magnet Batang, Magnet Silinder, Magnet Jarum, Magnet Cincin, Magnet U (Magnet Ladam).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
·         Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
1.      Karton putih 1 lembar / kertas putih.
2.      Magnet batang 1 buah.          
3.      Serbuk-serbuk besi secukupnya.

·         Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini antara lain :
1.      Letakan sebuah magnet batang diatas meja
2.      Peganglah selembar kertas karton putih diatas meja tersebut
3.      Taburkan serbuk besi secara merata diatas karton, kemudian ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali
4.      Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi tersebut
5.      Dari hasil percobaan tersebut buatlah kesimpulan medan magnet



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Data Pengamatan
1). Gambar A menunjukan bahwa  :
Garis Fluks Magnet
·         Fluks (garis gaya magnet) : gaya pada magnet yang tidak terlihat.
·         Arah : meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali ke kutub utara melalui magnet.
2). Gambar B menunjukan pola yang dibuat oleh serbuk besi setelah magnet diletakan diatas serbuk besi
3). Gambar C menunjukan bahwa apabila kutub N (utara) didekatkan ke kutub S (selatan) maka akan kutub N (utara) akan tertarik ke kutub S (selatan), begitu juga sebaliknya. Apabila kutub N di (utara) dekatkan ke kutub N (utara) maka akan saling tolak-menolak, begitu juga kutub S (selatan) di dekatkan ke kutub S (selatan) akan saling tolak menolak.



BAB V
Simpulan dan Saran
·         Simpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang sama apabila didekatkan akan saling tolak- menolak, apabila kutup yang berbeda di dekatkan akan tarik menarik. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke magnet kutub selatan. Medan Magnet akan membentuk Gaya Magnet. Semakin Dekat benda dengan Magnet, medan magnetnya semakin rapat, sehingga gaya magnetnya akan semakin besar. Demikian pula sebaliknya.  Sifat Kemagnetan dapat hilang atau melemah karena bebarapa penyebab, contohnya apabila terus menerus jatuh, terbakar, dll

·         Saran
Kita harus teliti dalam membuat medan magnet agar percobaan berhasil untuk mencapai hasil praktikum yang lebih baik, waktu harus dipergunakan dengan seefisien mungkin. Jika masih terdapat kekurangan dalam laporan praktikkum mohon diberikan petunjuk agar pada praktikum selanjutnya bisa lebih baik lagi.