KATA PENGANTAR
Om
Swastyastu ,
Dengan
memanjatkan pujisyukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Gerak Rotasi, Gerak Revolusi,Gaya Gravitasi Bumi,
Pasang Surut Laut, Gerhana Matahari, Dan Gerhana Bulan”
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Bapak
Drs Ida Bagus Surya Manuaba, Spd M.for atas bimbingan selama ini sehingga
makalah ini selesai dengan hasil yang baik.
Dalam proses pembuatan makalah ini, kami menyadari jika
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik materi maupun cara penulisannya.
Kami mengharapkan kritikan dan saran agar
makalah ini menjadi sempurna.
Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Om Shanti , Shanti , Shanti Om
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………….... i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
1.1
Latar Belakang ……………………………………………………… 1
1.2
Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.3
Tujuan Makalah ……………………………………………………… 2
1.4
Manfaat Makalah ……………………………………………………...
1.5
Medote Penulisan ……………………………………………………...
1.6
Sitematika Penulisan ………………………………………………………
BAB
II PEMBAHASAN ……………………………………………………… 3
2.1
Definisi Evaluasi Belajar ……………………………….….………….. 3
2.2
Tujuan Evaluasi Belajar ………………………...……………………. 4
2.3
Fungsi Evaluasi Belajar ……………………………………………… 6
2.4
Ragam Evaluasi Belajar ……………………………………………… 9
2.5
Jenis dan Alat
Evaluasi Belajar .………….……
…………….............. 11
2.6
Indikator Prestasi Belajar ……………………………………………… 16
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………… 18
3.1
Kesimpulan ……………………………………………………………… 18
3.2
Saran ……………………………………………………………………… 18
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 19
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rotasi
bumi adalah perputaran bumi pada porosnya dari barat ke timur , gerak ini dapat
dimisalkan ketika seseorang bermain putar-putaran, jika orang itu melihat
keluar maka pohon , tiang telepon disekitar jalan kereta api akan tampak seolah
–olah bergerak mendekat kemudian menjauh terhadap pengamat. Waktu yang
diperlukan bumi untuk melakukan satu kali rotasi adalah 23 jam 56 menit 4,09
detik atau satu hari. Peredaran semu harian benda-benda langit, Pergerakan ini
bukan disebabkan oleh gerakan benda-benda langit terhadap bumi tetapi
disebabkan adanya rotasi bumi pada porosnya. Peristiwa siang dan malam rotasi
bumi membuat bagian –bagian bumi yang berhadapan secara langsung dengan
matahari akan mendapat sinar, sedang bagian sebaliknya tidak mendapat sinar,
bagian bumi yang terkena sinar matahari akan mengalami siang sedangkan bagian
bumi yang tidak terkena matahari akan mengalami malam, perubahan siang dan
malam terjadi secara perlahan sehingga daerah –daerah yang berada pada posisi
lebih timur akan mengalami siang terlebih dahulu. Karena gerak rotasi adalah
gerak yang mengeliliingi sumbu yang melalui kutub utara dan kutub selatan Bumi,
maka kedua titik kutub kecepatan putar bumi adalah nol. Dapat dikatakan bahwa
kecepatan gerak rotasi terbesar bumi terjadi di katulistiwa. Gerak Revolusi
Bumi menyebabkan adanya musim dipermukaan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk
satu putaran revolusi adalah 1 tahun, dengan jarak rata- rata bumi ke mataharii
bernilai sekitar 15 juta km, berarti bahwa bumi bergerak revolusi dengan
kecepatan sekitar 30 km/detik. Gaya Gravitasi Bumi adalah suatu gaya tarik
–menarik yang terjadi pada semua partikel yang mempunyai massa.Jika di bumi
gaya garvitasi bumi disebabkan karena bumi yang berukuran besar memiliki massa
yang juga besar sehingga dapat menarik semua benda yang berada diatasnya.
Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaaan
air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya
tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bulan, dan
bumi. Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak diantara Bumi dan
Matahari sehingga menutup sebagaian atau seluruh cahaya Matahari. Sedangkan
Gerhana Bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi, itu terjadi bila bumi berada diantara matahari dan bulan pada
satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan
karena terhalangi oleh bumi.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa itu Gerak Rotasi, Gerak Revolusi Dan
Gaya Gravitasi bumi?
2.
Apa perubahan yang dihasilkan Gerak
Rotasi, Gerak Revolusi dan Gaya Gravitasi Bumi?
3.
Bagaimana terjadinya Pasang Surut Air Laut?
4.
Bagaimana terjadinya Gerhana matahari
dan Gerhana Bulan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Gerak Rotasi , Gerak
Revolusi dan Gaya Gravitasi Bumi.
2. Untuk mengetahui perubahan yang dihasilkan
dari Gerak
Rotasi, Gerak Revolusi dan Gaya Gravitasi Bumi.
3. Untuk mengetahui terjadinya
Pasang Surut Laut.
4. Untuk mengetahui terjadinya
Gerhana matahari dan Gerhana Bulan.
1.4 Manfaat
1. Untuk Sebagai sumber referensi dan untuk
meningkatkan pengetahuan penulis tentang Gerak Rotasi, Gerak Revolusi, Gaya
Gravitasi bumi, Pasang surut laut dan Gerhana Matahari serta Gerhana Bulan.
2. Untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan
kepada pembaca mengenai Gerak Rotasi, Gerak Revolusi, Gaya Gravitasi bumi,
Pasang surut laut dan Gerhana Matahari serta Gerhana Bulan.
1.5 Metode
Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode
studi literature dan kepustakaan, referensi makalah ini bersumber dari buku
dan media massa seperti internet.
1.6 Sistematika
Penulisan
Makalah yang kami susun di bagi menjadi tiga
bab yang pertama ada bab pendahuluan , bab pembahasan dan bab penutup. Bab
pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat
penulisan , metode penulisan dan sistematika penulisan makalah. Sedangkan Bab
pembahasan dibagi berdasarkan sub bab yang berkaitan dengan Gerak Rotasi, Gerak
Revolusi, Gaya Gravitasi bumi, Pasang surut laut dan Gerhana Matahari serta
Gerhana Bulan.Dan yang terakhir ada Bab penutup yang terdiri dari kesimpulan
makalah dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ROTASI
DAN REVOLUSI BUMI
Bumi adalah
salah satu planet, dari planet-planet dalam tata-surya. Seperti yang terjadi
pada planet-planet lain, bumi juga mengalami dua macam gerak putaran, yaitu
gerak rotasi dan gerak revolusi. Gerak rotasi adalah gerakan putaran bumi
mengelilingi sumbu. Adapun sumbu gerak rotasi bumi adalah garis yang melalui
kutub utara dan kutub selatan bumi. Sedangkan pada gerak putar revolusinya,
bumi bergerak putar dengan mengelilingi matahari.
a. Gerak
Rotasi
Gerak rotasi
bumi menyebabkan adanya waktu siang dan malam hari di Bumi. Siang hari adalah
waktu bagi sebagian permukaan bumi yang terkena cahaya matahari oleh karena
sedang berposisi menghadap matahari. Sedangkan malam hari adalah waktu bagi
sebagian permukaan Bumi yang tidak terkena cahaya matahari oleh karena
berposisi membelakangi matahari.
Waktu yang
diperlukan Bumi untuk melakukan satu kali gerak rotasi adalah 24 jam. Ini
berarti bahwa permukaan Bumi bergerak dengan kecepatan sekitar 0,5 km/detik.
Karena gerak
rotasi adalah gerak yang mengelilingi sumbu yang melalui kutub utara dan kutub
selatan Bumi, maka di kedua titik kutub kecepatan putar Bumi adalah nol. Dapat
dikatakan bahwa kecepatan gerak rotasi terbesar Bumi terjadi di katulistiwa,
dan kecepatan tersebut semakin berkurang dengan semakin dekat posisi suatu
tempat dengan kutub, dan akhirnya berharga nol di kedua titik kutub.
b. Gerak
Revolusi
Gerak
revolusi adalah gerakan Bumi mengelilingi matahari, melalui lintasan yang
disebut orbit. Karena jarak Bumi ke matahari jauh lebih besar dari ukuran garis
tengah Bumi, maka gerak revolusi Bumi berlangsung jauh lebih lama dari gerak
rotasi Bumi, karena memiliki orbit yang jauh lebih panjang daripada keliling
Bumi.
Gerak
revolusi Bumi menyebabkan adanya perbedaan musim di permukaan Bumi. Waktu yang
diperlukan untuk satu putaran revolusi adalah 1 tahun. Dengan jarak rata-rata
Bumi ke matahari yang bernilai sekitar 15 juta km, berarti bahwa Bumi bergerak
revolusi dengan kecepatan sekitar 30 km/detik.
Dalam
kenyataan, orbit Bumi tidak berupa suatu lingkaran (yang memiliki jari-jari
tetap), tetapi lebih berupa bangun antara lingkaran dan elips. Ini berarti
bahwa jarak Bumi ke matahari tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Ada waktu
ketika Bumi relatif dekat ke matahari, dan ada pula waktu ketika Bumi relatif
jauh dari matahari. Jarak terjauh Bumi dari matahari disebut jarak aphelion,
sedang jarak terdekatnya disebut jarak perihelion. Jarak aphelion adalah
sekitar 152 600 000 km, sedang jarak perihelion adalaha sekitar 147 100 000 km.
Sumbu Bumi
ketika berputar juga tidak selalu tetap arahnya, tetapi memiliki kemiringan
yang berubah-ubah dari tegak (kemiringan nol), sampai kemiringan 23,45o.
Perubahan kemiringan sumbu putar Bumi inilah sesungguhnya yang menyebabkan
adanya perubahan musim di permukaan Bumi.
Bumi terus
beredar mengelilingi matahari oleh karena ikatan gaya tarik gravitasi
antara matahari dan Bumi. Gaya tarik gravitasi itu dirumuskan pertama
kali oleh Sir Isaac Newton, melalui rumusan Hukum Gravitasi Semesta. Hukum
Gravitasi Semesta antara massa matahari dan massa Bumi, adalah
dengan
: gaya
tarik-menarik (gaya gravitasi) antara massa Bumi dan massa matahari
: tetapan
umum gravitasi, yang besarnya adalah
: massa Bumi
: massa
matahari
: jarak
antara pusat Bumi dan pusat matahari, yaitu sama dengan jari-jari orbit Bumi.
Dalam ilmu
Fisika diketahui bahwa gaya merupakan perkalian antara besaran massa dan
besaran percepatan yang dialami oleh massa tersebut. Demikian pula,
untuk persamaan di atas, dapat dinyatakan bahwa Bumi mengalami gaya gravitasi
yang sama dengan perkalian massanya (), dengan percepatan yang dialaminya. Oleh
karenanya, jika percepatan yang dialami Bumi adalah , maka persamaan dapat
dituliskan sebagai
Dari
persamaan di atas, percepatan yang dialami oleh Bumi adalah
Percepatan
yang dialami oleh benda-benda yang bergerak melingkar disebut dengan percepatan
sentripetal (artinya “menuju ke pusat”). Demikian pula percepatan yang
dialami oleh Bumi dalam gerak mengitari matahari juga disebut percepatan
sentripetal. Itulah sebabnya, mengapa pada lambang percepatan di atas ada
subskrip “cp”.
Dalam ilmu
mekanika diketahui bahwa setiap benda yang bergerak melingkar dengan kecepatan
melalui lintasan yang berjari-jari , mengalami percepatan sentripetal yang
diberikan oleh persamaan
Perubahan
jarak orbit Bumi ke matahari, seperti telah disebutkan di atas, menyebabkan
kecepatan Bumi mengalami perubahan dari waktu ke waktu, mengikuti perubahan
jarak tersebut. Seorang ilmuwan yang bernama Johannes Kepler menemukan hukum
yang mengatur pergerakan Bumi mengelilingi matahari, khususnya yang menyangkut
perubahan jarak Bumi ke matahari. Hukum-hukum Kepler tentang peredaran Bumi
mengelilingi matahari dapat dinyatakan sebagai berikut:
Hukum 1:
Planet-planet bergerak dalam orbit berupa elips, dengan matahari terletak di
salah satu fokusnya
Hukum 2:
Garis yang menghubungkan tiap planet dengan matahari dalam waktu yang sama
menyapu luasan bidang yang sama
Hukum
3: Kuadrat dari perioda (waktu edar) setiap planet sebanding dengan
pangkat tiga dari jarak rata-rata planet dari matahari
Penjelasan
tentang Hukum Kepler:
Hukum 1:
Elips adalah
suatu bangun berupa garis tertutup, yang memiliki dua titik estimewa, yang
disebut titik-titik fokus, di mana jumlah jarak antara tiap fokus ke garis
tersebut adalah tetap.
Elips
seperti dalam penjelasan tersebut dapat diperlihatkan melalui gambar berikut.
Jika titik
F1 dan titik F2 adalah fokus-fokus dari elips, maka jumlah garis
dan adalah tetap, di manapun titik diletakkan di sepanjang
garis. Garis AB disebut sumbu mayor, sedangkan garis CD
disebut sumbu minor elips. Setengah dari sumbu mayor, yakni jarak AO
atau BO, adalah jarak semimayor, sedangkan jarak setengah sumbu
minor, yaitu jarak CO atau DO, disebut jarak semiminor.
Sebagai
catatan, suatu lingkaran adalah elips di mana panjang sumbu mayor sama dengan
panjang sumbu minor, dan kedua titik fokus berimpit menjadi satu di pusat
lingkaran.
Jika
(semiminor) adalah jarak CO, atau setengah dari pajang sumbu
mayor, dan (semimayor) adalah jarak AO, atau setengah sumbu
mayor, maka suatu elips memenuhi persamaan
Hubungan antara besaran dan besaran adalah
dengan
adalah apa yang disebut eksentrisitas elips, yang harganya
memenuhi . Eksentrisitas ini menunjukkan berapa jauhnya fokus dari pusat elips
(O). Jarak fokus ke pusat adalah
(perhatikan
karena terdapat dua fokus, maka fokus pertama terletak di titik (0,), sedangkan
fokus kedua terletak di titik (0,))
Kembali ke
masalah Hukum Kepler, setelah mengenal bangun elips, dapatkah anda membayangkan
maksud dari Hukum 1 Kepler, yang menyatakan bahwa “Bumi beredar mengelilingi
matahari dengan lintasan berupa elips, dan matahari berada pada salah satu
titik fokusnya”?
Hukum 2
Penjelasan
untuk Hukum 2 Kepler tersebut adalah sebagai berikut.
Seperti
telah dijelaskan di atas, bahwa jarak posisi Bumi ke matahari tidak selalu sama
dari satu waktu ke waktu lain. Bumi kadang-kadang relatif dekat, dan
kadang-kadang relatif jauh dari matahari (lihat kembali pengertian aphelion dan
perihelion di atas). Kepler menyatakan bahwa, ketika Bumi relatif dekat ke
matahari maka kecepatan relatif lebih tinggi dibandingkan ketika posisinya
lebih jauh. Ketika dirumuskan, Kepler mendapatkan kenyataan bahwa dalam waktu
yang sama, garis hubung antara Bumi dan matahari menyapu bidang yang sama
luasnya.
Hukum 3
Dalam
pernyataan Hukum 3 Kepler ini, yang dimaksud dengan perioda adalah waktu yang
diperlukan oleh suatu planet untuk mengitari matahari dalam satu edaran penuh.
Perioda ini juga disebut perioda sidereal. Kata sidereal itu sendiri
berarti berhubungan, atau berkaitan dengan bintang.
Secara
matematik, pernyataan Hukum 3 Kepler ini adalah
Jika perioda
dinyatakan ke dalam tahun, dan jarak dinyatakan dalam satuan
astronomik (astronomical unit, AU= jarak rata-rata Bumi ke matahari=149
597 870 km), maka harga tetapan adalah 1. Sehingga dapat dituliskan
Jika Hukum 3
ini dinyatakan dengan cara menggunakan hukum Newton tentang gravitasi, maka
akan didapatkan persamaan untuk sesuatua planet
Dalam persamaan
di atas ini, adalah massa suatu planet yang perioda sidereal-nya adalah .
Semua satuan dari besaran yang ada dalam persamaan dinyatakan dalam SI.
2.2 ROTASI DAN REVOLUSI BUMI SERTA PENGARUHNYA
Pengertian
Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah peredaran
bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah barat ke timur. Lamanya
rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama 23 jam 56 menit 4 detik (disebut
satu hari).
Akibat Rotasi Bumi
Akibat perputaran
bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan terjadi beberapa peristiwa di bumi
yaitu :
1). Terjadinya
siang dan malam
Bagian bumi yang
menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan mengalami siang,
sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan mengalami malam, dan
hal ini terjadi secara bergantian yaitu panjang waktu siang dan malam
rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam akan menjadi lebih besar
pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa.
2). Terjadinya
perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi
Orang-orang yang
berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan terbenam lebih
dahulu. Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke timur. Daerah
yang berada pada sudut 15 derajat lebih ke timur akan melihat matahari terbit
lebih dahulu selama 1 jam, maka jika di Nusa Tenggara Barat matahari telah
terbit, maka kita di Jakarta baru melihat matahari terbit satun jam
setelahnya. Atau jika di Nusa Tenggara Barat pukul 06.00 WITA, maka di
Jakarta baru pukul 05.00 WIB.
3). Gerak semu
harian bintang
Akibat rotasi bumi
maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang bergerak
berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi
sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar
mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak yang tidak sebenarnya ini
dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu harian karena kita
dapat mengamatinya setiap hari atau setiap saat.
4). Perbedaan
percepatan gravitasi di permukaan bumi
|
Pengertian
revolusi bumi
|
Revolusi
Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan
akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi,
selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi. Kala revolusi
bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi
tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang
sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari
garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut
dengan sumbu rotasi.
Pengaruh Revolusi Bumi
1. Perbedaan Lama Siang dan Malam
Kombinasi antara
revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika menimbulkan
beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.
Antara
tanggal 21 Maret s.d 23 September
- Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
- Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.
- Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
- Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
- Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.
Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret
- Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.
- Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.
- Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
- Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
- Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.
Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember
- Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
- Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
- Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
- Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
- Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
- Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.
- Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
- Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
- Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.
Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret
- Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.
- Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.
- Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
- Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
- Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.
Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember
- Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
- Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
- Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
- Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
3. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi
Musim-musim dibelah bumi utara
Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret
Musim-musim dibelah bumi selatan
Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September
4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain
Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.
5. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah 1984,2000, dan lain-lain
Jika kita mengamati atau melihat matahari dari bumi
tempat kita berpijak, maka matahari tampak terbit dari timur , melintas di atas
langit, kemudian terbenam di barat. Pada malam harinya bintang juga terlihat
serupa, dari timur ke barat. Sebelum abad ke-16 banyak orang mempercayai bahwa
bumi tidak berputar, matahari dan bintang-bintang lainnya lah yang mengelilingi
bumi. Namun setelah itu manusia mulai paham bahwa bumi yang berotasi atau
berputar pada porosnya hari demi hari, karena rotasi inilah maka matahari dan
bintang-bintang lainnya di langit tampak bergerak dari timur ke barat.
Penanggalan
Bulan mengelilingi bumi dalam waktu sekitar 27 hari. Diperlukan waktu 29 hari atau satu bulan jawa untuk menyelesaikan seluruh fase penampakan bulan. Setiap kali tiba masa bulan baru, bulan tampak gelap kelam. Lalu tampak semburat sabit tipis yang menyorot dari salah satu sisi. Tembereng terang ini terus meluaskan wajahnya, hingga suatu saat tampak bulat purnama. Setelah itu cahaya bulan kembali menyempit, sampai akhirnya menjadi tipis lagi.
Bulan mengelilingi bumi dalam waktu sekitar 27 hari. Diperlukan waktu 29 hari atau satu bulan jawa untuk menyelesaikan seluruh fase penampakan bulan. Setiap kali tiba masa bulan baru, bulan tampak gelap kelam. Lalu tampak semburat sabit tipis yang menyorot dari salah satu sisi. Tembereng terang ini terus meluaskan wajahnya, hingga suatu saat tampak bulat purnama. Setelah itu cahaya bulan kembali menyempit, sampai akhirnya menjadi tipis lagi.
2.3 Terjadinya Pasang Surut Air Laut
Pasang naik dan pasang surut pada
perairan merupakan fenomena yang terjadi karena adanya gaya sentrifugal sebagai
akibat gravitasi Bulan dan medan magnet Bumi. Air laut di permukaan Bumi yang
dekat dengan Bulan akan terangkat sesuai dengan daya tarik Bulan. Sedangkan,
air laut pada sisi yang berlawanan akan naik karena gaya sentrifugal. Sambil
mengelilingi bumi, ternyata Bulan menyebabkan permukaan laut yang dekat dan
berlawanan dengannya mengalami pasang naik. Selain itu, hal tersebut
menyebabkan permukaan laut yang posisinya 90 derajat dengannya mengalami pasang
surut. Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan
efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat
rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi
berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari
matahari, gaya tarik gravitasi bulandua kali lebih besar daripada gaya tarik
matahari dalam membangkitkan pasangsurut laut karena jarak bulan lebih dekat
daripada jarak matahari ke bumi. Gayatarik gravitasi menarik air laut ke arah
bulan dan matahari dan menghasilkan duatonjolan (bulge)
Pasang surut gravitasional di laut.
Lintang dari tonjolan pasangsurut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu
rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari. Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teorikesetimbangan adalah
rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadapmatahari, revolusi bumi
terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamisadalah kedalaman dan luas
perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dangesekan dasar. Selain itu
juga terdapat beberapa faktor lokal yang dapatmempengaruhi pasang surut disuatu
perairan seperti, topogafi dasar laut, lebar
Peristiwa naiknya permukaan air
laut disebut dengan pasang, sedangkan peristiwa turunnya air laut disebut
dengan surut. Dalam sehari, rata-rata akan terjadi dua kali pasang dan dua kali
surut. Mengapa demikian? Pasang dan surut air taut dipengaruhi oleh gaya
gravitasi gaya tank bulan dan matahari. Bulan yang lebih dekat dengan bumi
mempunyai pengaruh yang lebih besar pada pasang dan surutnya air laut
dibandingkan dengan pengaruh gravitasi matahari. Pasang dan surut terbesar
terjadi pada saat bulan baru dan bulan pumama karena pada saat itu, matahari,
bulan, dan bumi berada dalam bidang segaris. Pasang terendah terjadi pada saat
bulan perbani.
Oleh karena itu, pasang terendah
disebut juga pasang perbani. Ketika pasang perbani, pasang terjadi
serendah-rendahnya karena kedudukan matahari dan bulan terhadap bumi membentuk
sudut 90 derajat. Oleh karena itu, gravitasi bulan dan matahari akan sating
memperlemah. Perbedaan tinggi air pada saat pasang dan surut di laut terbuka
mencapai 3 m. Tetapi, di tempat-tempat sempit seperti di selat atau di muara
sungai, perbedaan tinggi air ini dapat mencapai 16 m. Bumi yang diselubungi air
laut akan sangat dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan. Akibatnya, daerah yang
berhadapan dengan bulan akan mengalami pasang, sedangkan daerah yang tegak
lurus terhadap kedudukan bulan akan mengalami surut. Pengaruh Pasang dan Surut
Air Laut Di pelabuhan yang dangkal, pada saat air surut, air laut menjadi
sangat dangkal.
Akibatnya, kapal nelayan tidak
dapat merapat ke dermaga. Kapal besar akan kandas jika merapat di dermaga.
Dengan demikian, kapal besar akan mengalami kesulitan membawa ikan hasil
tangkapannya ke darat. Oleh karena itu, diperlukan perahu yang lebih kecil yang
masih dapat merapat di dermaga. Keadaan ini tidak menguntungkan karena nelayan
harus mengeluarkan biaya tambahan. Adanya pasang air laut juga dapat mengganggu
tanaman di persawahan pasang surut. Jika air laut sampai masuk ke sawah yang
ditanami padi, maka tanaman padi akan mati. Agar air laut yang asin tidak masuk
ke sawah maka dibuatlah saluran-saluran. Di Indonesia sudah dibangun persawahan
pasang surut seperti ini
Terjadinya
arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama
Terjadinya arus di lautan
disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gradien
tekanan mendatar dan gesekan lapisan air. Sedangkan faktor eksternal seperti
gaya tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya
coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik dan angin (
Gross, 1990).
Menurut Bishop (1984), gaya-gaya
utama yang berperan dalam sirkulasi massa air adalah gaya gradien
tekanan, gaya coriolis, gaya gravitasi, gaya gesekan, dan gaya sentrifugal.
Faktor penyebab terjadinya arus
yaitu dapat dibedakan menjadi tiga komponen yaitu gaya eksternal, gaya internal
angin, gaya-gaya kedua yang hanya datang karena fluida dalam gerakan yang
relatif terhadap permukaan bumi. Dari gaya-gaya yang bekerja dalam pembentukan
arus antara lain tegangan angin, gaya Viskositas, gaya Coriolis, gaya gradien
tekanan horizontal, gaya yang menghasilkan pasut.
Ketika angin berhembus di laut,
energi yang ditransfer dari angin ke batas permukaan, sebagian energi ini
digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi permukaan, yang memberikan
pergerakan air dari yang kecil kearah perambatan gelombang sehingga
terbentuklah arus dilaut. Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar gaya
gesekan yang bekerja pada permukaan laut, dan semakin besar aruspermukaan.
Dalam proses gesekan antara angin dengan permukaan laut dapat
menghasilkan gerakan air yaitu pergerakan air laminar dan pergerakan air
turbulen (Supangat,2003).
Gaya Viskositas pada permukaan laut
ditimbulkan karena adanya pergerakan angin pada permukaan laut sehingga
menyebabkan pertukaran massa air yang berdekatan secara periodik, hal ini
disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida. Gaya viskositas dapat
dibedakan menjadi dua gaya yaitu viskositas molecular dan viskositas eddy.
Gesekan dalam pergerakan fluida hasil dari transfer momentum diantara
bagian-bagian yang berbeda dari fluida. Dalam pergerakan fluida dalam aliran
laminer, transfer momentum terjadi hasil transfer antara batas yang berdekatan
yang disebut viskositas molekular. Di permukaan laut, gerakan air tidak pernah
laminer, tetapi turbulen sehingga kelompok-kelompok air, bukan molekul
individu, ditukar antara satu bagian fluida ke yang lain. Gesekan internal yang
dihasilkan lebih besar dari pada yang disebabkan oleh pertukaran molekul
individu dan disebut viskositas eddy.
Gaya Coriolis mempengaruhi aliran
massa air, dimana gaya ini akan membelokan arah angin dari arah yang lurus.
Gaya ini timbul sebagai akibat dari perputaran bumi pada porosnya. Gaya
Coriolis ini yang membelokan arus dibagian bumi utara kekanan dan dibagian bumi
selatan kearah kiri. Pada saat kecepatan arus berkurang, maka tingkat perubahan
arus yang disebabkan gaya Coriolis akan meningkat. Hasilnya akan dihasilkan
sedikit pembelokan dari arah arus yang relaif cepat dilapisan permukaan dan
arah pembelokanya menjadi lebih besar pada aliran arus yang kecepatanya makin
lambat dan mempunyai kedalaman makin bertambah besar. Akibatnya akan timbul
suatu aliran arus dimana makin dalam suatu perairan maka arus yang terjadi pada
lapisan-lapisan perairan akan dibelokan arahnya. Hubungan ini dikenal sebagai
Spiral Ekman, Arah arus menyimpang 450 dari arah angin dan sudut penyimpangan.
bertambah dengan bertambahnya kedalaman (Supangat, 2003).
Gaya gradien tekanan horizontal
sangat dipengaruhi oleh tekanan, massa air, kedalaman dan juga densitas dari
massa air tersebut, yang mana jika densitas laut homogen, maka gaya gradien
tekanan horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun. Jika tidak ada gaya
horizontal yang bekerja, maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan
tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
Gelombang-gelombang yang panjang
pada lautan menghasilkan peristiwa pasang surut air laut. Pasang surut ini
menimbulkan pergerakan massa air yang mana prosesnya dipengaruhi oleh gaya
tarik bulan, matahari dan benda angkasa lainya selain itu juga dipengaruhi oleh
gaya sentrifugal dari bumi itu sendiri.
Perhatikan
gambar di atas. Pasang purnama terjadi ketika matahari dan butan terletak
segaris dengan bumi. Keduanya bersama-sama menarik air laut ke arah yang sama.
Pasang perbani terjadi ketika buLan menarik air laut pada sudut tegak lurus
terhadap matahari.
Daur-daur
lainnya
Orbit bumi
kadang-kadang tidak terbentuk lingkaran sempurna, melainkan cenderung elips.
Sumbu rotasi bumi juga bergoyang lambat seperti putaran asing yang mulai
terhuyung-huyung. Variasi bentuk orbit dan posisi poros ini semakin bertambah
seletelah puluhan atau ratusan ribu tahun. Banyak ahli menduga bahwa keadaan
itu menjadi salah satu pemicu permulaan zaman es yang melanda bumi setiap
beberapa juta tahun sekali.
Perhatikan
gambar di atas. Bumi berotasi pada sumbu yang miring 230 terhadap bidang orbit
ptanet mengitari matahari. Akibatnya, panjang siang dan iklim bervariasi secara
musiman. Pada Maret dan September, matahari berada tepat di atas khatulistiwa.
Pada Juni, betahan utara bumi condong ke arah matahari dan menjadi lebih
hangat. Pada Desember, belahan selatan bumi condong ke arah matahari dan mengalami
musim panas. Saat itu betahan utara bumi mengalami musim dingin. Daerah dekat
kutub mengalami siang terus-menerus selama beberapa minggu pada musim panas.
Sebaliknya, pada musim dingin matahari tidak terbit selama berminggu-minggu.
2.4 Terjadinya Gerhana Matahari dan
Gerhana Bulan
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek
disebabkan adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang
terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi.
Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di
antara Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya
Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi
cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400
kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak
rata-rata 149.680.000 kilometer.
- Gerhana
total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya
oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih
besar dari bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari
& bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada
masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
- Gerhana
sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu
ada bagian dari bulatan Matahari yang tidak
tertutup oleh piringan Bulan.
- Gerhana
cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menghalangi sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini
terjadi saat ukuran bulatan Bulan lebih kecil
dari bulatan Matahari. Sehingga
ketika bulatan Bulan berada di depan bulatan Matahari,
tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup
oleh bulatan Bulan. Bagian bulatan Matahari yang
tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di
sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang
bercahaya.
- Gerhana
hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di
permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada
titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif
jarang.
Gambar
Gerhana Matahari
Gerhana
bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan
bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu
garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab
terhalangi oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan
Jenis Gerhana Bulan
- Gerhana
bulan total - Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
- Gerhana
bulan sebagian - Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi
dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain
berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang
sampai ke permukaan bulan.
- Gerhana
bulan penumbra - Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian
penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Gambar
Gerhana Bulan
Kali
ini saya akan memberikan info tentang gerhana matahari dan bulan. Menurut para
ahli astronomi, Gerhana merupakan proses tertutupnya matahari atau bulan secara
tiba-tiba. Gerhana dibedakan menjadi dua, yaitu gerhana bulan dan gerhana
matahari.
Gerhana
bulan terjadi
karena sinar matahari yang menuju bulan terhalang bumi. Karena sinar matahari
mengarah ke bumi, di belakang bumi terbentuklah bayangan, yaitu bayangan gelap
total (umbra) dan bayangan redup (penumbra). Gerhana bulan total terjadi jika
bulan berada pada daerah umbra. Jika bulan berada di daerah penumbra, gerhana
yang terjadi adalah gerhana bulan sebagian atau gerhana parisal. Gerhana bulan
terjadi pada waktu malam hari. Proses terjadinya gerhana bulan dapat dilihat
pada gambar berikut. Jika kita lihat gambar di bawah, gerhana bulan terjadi
jika posisi Matahari - Bumi - Bulan berada dalam satu garis.
Selanjutnya,
Gerhana matahari terjadi jika bulan melintas di antara Bumi dan
Matahari. Bumi yang berada di daerah umbra akan mengalami gerhana matahari
total, sedangkan bumi yang berada di daerah penumbra akan mengalami gerhana
matahari sebagian (parsial). Gerhana matahari terjadi pada waktu siang hari.
Proses terjadinya gerhana matahari dapat dilihat pada gambar berikut. Kita
lihat bahwa posisi Matahari - Bulan - Bumi berada pada satu garis lurus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gerak rotasi
adalah gerak yang mengelilingi sumbu yang melalui kutub utara dan kutub selatan
Bumi, maka di kedua titik kutub kecepatan putar Bumi adalah nol. Gerak rotasi
bumi menyebabkan adanya waktu siang dan malam hari di Bumi. Siang hari adalah
waktu bagi sebagian permukaan bumi yang terkena cahaya matahari oleh karena
sedang berposisi menghadap matahari. Sedangkan malam hari adalah waktu bagi
sebagian permukaan Bumi yang tidak terkena cahaya matahari oleh karena
berposisi membelakangi matahari. Sedangkan gerak revolusi adalah gerakan Bumi
mengelilingi matahari, melalui lintasan yang disebut orbit. Karena jarak Bumi
ke matahari jauh lebih besar dari ukuran garis tengah Bumi, maka gerak revolusi
Bumi berlangsung jauh lebih lama dari gerak rotasi Bumi, Pengaruh dari adanya
revolusi bumi adalah perbedaan lama siang dan malam, kalender masehi, perubahan musim.
Pasang
dan surut air taut dipengaruhi oleh gaya gravitasi gaya tank bulan dan
matahari. Bulan yang lebih dekat dengan bumi mempunyai pengaruh yang lebih
besar pada pasang dan surutnya air laut dibandingkan dengan pengaruh gravitasi
matahari. Pasang dan surut terbesar terjadi pada saat bulan baru dan bulan
pumama karena pada saat itu, matahari, bulan, dan bumi berada dalam bidang
segaris. Pasang terendah terjadi pada saat bulan perbani.
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di
antara Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya
Matahari. Jenis gerhana matahari adalah:
-
Gerhana
matahari total
-
Gerhana
matahari sebagian
-
Gerhana
matahari cincin
Gerhana
bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan
bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis
lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab
terhalangi oleh bumi. Jenis gerhana bulan adalah:
-
Gerhana
bulan total
-
Gerhana
bulan sebagian
-
Gerhana
bulan penumbra
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar